“Pak, tatung pernah mengganggu penonton gak?”
“Aman kok, Mbak. Penjagaan banyak. Dan mereka belum pernah ganggu penonton.”
“Ada yang pernah kesambet?”
“Jarang sekali. Karena buat jadi tatung itu banyak syaratnya, gak sembarangan. Harus puasa makan dan puasa bersetubuh, juga ada ritual lain. Roh leluhur dan dewa cuma memilih mereka yang menjalankan puasa dan ritual tersebut.”
Demikian kurang lebih dialog saya dengan salah satu panitia Cap Go Meh 2016 di Singkawang.
Oke. Aman. Kayaknya.
Sebagai yang lahir dan tumbuh besar di kalangan keluarga yang akrab dengan permistisan, saya cenderung rada sensitif sama hal-hal kayak gini. Gak, gak bikin saya jadi pemberani. Malah jadi penakut. Sering dianggap aneh kalau lagi datang ke tempat baru dan ngewanti-wanti buat jaga sikap ke teman-teman. Dianggap percaya tahayul. Ya percaya gak percaya sih. Cuma saya lebih memilih untuk main aman aja.
Dan mengingat definisi tatung adalah: orang-orang yang dirasuki roh dewa dan leluhur, jadi yaa….
AANYWAY.
Pawai Tatung Cap Gomeh 2016 di Singkawang ini sungguh ramai dan meriaaah. Dan iya, aman. setidaknya 50% aparat keamanan kota diturunkan ke satu acara ini aja, menurut salah satu anggota kepolisian yang saya ajak ngobrol sebentar.
Polwan cantik yang siap menjaga keamanan acara
Acara sebenarnya dimulai jam 9 pagi. Tapi dari jam 6 pagi pun pengunjung sudah berdatangan mencari tempat duduk yang strategis untuk menyaksikan acara. Penonton tamu yang mendapat duduk di podium dikenakan sebesar Rp 150.000/orang sudah termasuk snack. Dan biasanya tiket sudah habis seminggu sebelum acara dimulai.
Para penonton
Kami dihibur oleh berbagai musik dan lagu, juga MC yang seru banget!
Jam 9 pagi acara dimulai dengan tari NKRI yang merupakan gabungan kebudayaan tiga etnis terbesar di Singkawang: Dayak, Tionghoa, dan Melayu. Dilanjut dengan berbagai sambutan dari Pemda Singkawang, dari Wagub Kalimantan Barat, dan dari Kementrian Pariwisata Indonesia.
Sekitar menjelang jam 10 pagi pawai tatung pun dimulai. JRENG!
Ciri khas para tatung: Mereka kebal senjata tajam. Liat kan ada yang wajahnya ditusuk-tusuk jarum panjang, ada yang jilat-jilat golok, ada yang duduk/berdiri/bersandar di atas pedang ataugolok atau paku. Sangar yah.
Tulisan lain mengenai Cap Go Meh Singkawang 2016 bisa dibaca di blog beberapa teman-teman seperjalanan saya:
Simbok Venus => Festival Cap Gomeh di Singkawang
Rere => Cap Go Meh dan Parade Tatung di Singkawang
PS: Perjalanan ini adalah undangan dari Kementerian Pariwisata Indonesia. Sila mampir ke Twitter dan Instagram dengan hashtag #PesonaSingkawang #PesonaPontianak #PesonaIndonesia untuk melihat oleh-oleh dari para blogger yang diundang.
Yaelah, aku jg ada disitu. Di Singkawang jg di hotel yang sama, bahkan nonton parade Tatung juga hadap2an.
Aku beneran ga ngeh kalo ada Mbak Nita Sellya disitu, nama yg familiar banget di dunia blogger. Sering jg baca tulisannya.
Tau gitu, aku pengen say hallo, ngobrol, fotoan trus kasih liat ke bang Andy (Fadli). Hehe
Hoh serius? Di Sahabat Baru? Waah kamu kenal si Kendy! Apa kabar dia?
Rame sekali Teh. 😀 Jadi ngebayangin gimana asyiknya prosesi di sono. Impian yang belum terkabul. 😀
Banget! Harus banget nonton walau hanya sekali ^^