Skip to content
Menu
Nita Sellya's blog
  • Tentang Nita
Nita Sellya's blog
December 17, 2018

Ngapain ke Cilegon: ada Prokarling dan Sanggar Wuni Kreasi

Berangkat dari Jakarta menempuh perjalanan sekitar 2 jam menuju Cilegon, kami tiba di salah satu kampung unik binaan mitra PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement”) produsen Semen Tiga Roda dan Semen Rajawali di RW 01 Kelurahan Randakari. RW ini merupakan salah satu binaan CSR Indocement, yang disebut Prokarling (Program Kampung Ramah Lingkungan).

Pada tahun 1970an daerah ini berfungsi sebagai wilayah pertanian tadah hujan, yang kemudian berubah menjadi kawasan industri sejak 1990 hingga sekarang. Hal ini membawa berbagai masalah lingkungan di antaranya kegersangan, sampah, dan meluasnya pemukiman warga memakan lahan hijau. Tahun 2015, Indocement berinsiatif untuk membantu mengatasi permalasahan ini dengan mendorong menjadi lokasi Proklim.

Di RW 01 ini ada 7 RT, 5 di antaranya turut serta dalam menghijaukan RWnya dalam porsi masing-masing. Misalnya RT 1 menananam seledri, RT 2 menanam sawi, RT 3 menanam cabai, RT 4 menanam kangkung, dan RT 7 menanam tomat. Selain memberikan kehijauan, hasil tanam mereka biasanya untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual melalui Koperasi Biwara.

Gemes loh lihat seledri, sawi, dan cabai gendut-gendut. Kebayang enak banget kalau mau nyayur atua bikin sambal tinggal metik atau beli dari RT sebelah.

Kegiatan para ibu-ibu di RW 01 ini gak cuma berkebun, mereka juga mengelola PAUD, perpustakaan, bikin berbagai olahan masakan/kue, dan kerajinan tangan. Hasilnya olahan dan kerajinan tangan mereka dijual melalui Koperasi Biwara.

Indocement memberikan bantuan kepada mereka dalam berbagai bentuk, di antaranya:
Mengedukasi masyarakat pentingnya kelestarian lingkungan.

Menjadi jembatan antara masyarakat dengan dinas pemerintah kota, tenaga ahli lingkungan, dan aktivis lingkungan untuk bersinergi dalam pengelolaan lingkungan berbasis masyarakatat yang berkelanjutan.
Mendirikan Rumah Pemberdayaan “Lumbung Ilmu” bagi anak-anak , remaja dan masyarakat terutama kaum ibu-ibu .

Membangun Bank Sampah “Berkah Lestari “(saat ini jumlah nasabah Bank Sampah mencapai 130 KK).
Mendirikan Koperasi “Biwara” (Saat ini jumlah anggota Koperasi mencapai 73 orang).

Membentuk Kelompok Wanita Tani “Maju Makmur” (saat ini jumlah anggota KWT mencapai 134 orang).

Memberikan bibit penghijauan. (Hingga 2017, 480 bibit pohon diberikan kepada masyarakat).

Hebatnya, per Oktober 2018, RW 01 ini telah ditetapkan sebagai lokasi Proklim Utama oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, loh. Proklim Utama merupakan tahapan ke-3 dari 4 tahapan (Pratama, Madya, Utama, dan Lestari).

Gak cuma Proklim, Cilegon juga punya yang namanya Sanggar Wuni Kreasi (SWK).

SWK merupakan sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang didirikan oleh Nurcholis dan rekan-rekannya. Salah satu program utama mereka adalah penyediaan sarana edukasi dan literasi di luar sekolah. Jadi di SWK ada saung sebagai tempat berkegiatan serta Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan ada kerajinan perabot rumah tangga yang mereka olah dari palet bekas yang didapat dari gudang Indocement yang terletak tidak jauh dari lokasi.

SWK menyelengarakan beragam kegiatan untuk anak-anak seperti mendongeng (salah satu teman saya ternyata pernah jadi pendongeng tamu di sana :D), eksperimen sains (roket air), serta kelas bahasa inggris. Kemarin pas ke sana kami disambut manis oleh dedek-dedek lucu dan diberi hiburan pertunjukan. Laff banget.

SWK juga mengarahkan pemuda di sekitar lingkungan untuk mengeluti “musik sampah” yaitu atraksi musik dimana alat musik yang digunakan terbuat dari beragam sampah seperti tong, ember, dan galon air. Selain itu, SWK menginisiasi terbentuknya bank sampah dengan nasabah 98 di Kelurahan Tegal Ratu, serta Wuni Wood mengelola limbah palet menjadi beragam kerajinan seperti papan talenan, kursi, lemari dan produk interior dan furniture yang lain.

Gak nyangka loh saya. Selama ini tiap dengar Cilegon, saya mikirnya pabrik dan panas. Secara kawasan industri yah. Emang bener, buat membuka mata dan wawasan salah satunya ya lewat perjalanan. Jadi jangan lupa sesekali mampir ke Cilegon dan berkunjung ke dua tempat ini ya. Sambil belanja sayuran juga, seger-seger banget seneng liatnya.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Quarantine Tales
  • Book Reading Challenge #1: The Lonely Planet Story
  • Hello, 2021
  • Benarkah Styrofoam Berbahaya Buat Makanan?
  • Ngopi Sambil Beli Emas di The Gade Coffee & Gold

Archives

Categories

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
©2021 Nita Sellya's blog | Powered by WordPress and Superb Themes!