Di balik namanya yang “Belanda banget”, Benteng Speelwijk yang merupakan salah satu bagian cagar budaya Banten Lama ini ternyata bukan sepenuhnya dibangun oleh Belanda. Lah trus siapa?
Benteng Speelwijk yang mengelilingi Banten Lama ini sejatinya dirancang oleh orang kepercayaan Sultan Ageng Tirtayasa. Seorang keturunan Tionghoa yang kemudian diberi gelar Pangeran Cakradana.
Pada masanya, benteng ini tepat berada di pinggiran laut, melindungi Banten Lama dari serangan luar. Apalagi dulu Banten merupakan kesultanan dengan pelabuhan sangat ramai dan menguntungkan, mereka perlu membangun benteng untuk pertahanan. Tidak ada yang bisa menembus benteng ini dari laut, saking kuatnya.
Belanda baru bisa menembus Banten setelah mendarat lewat Batavia, kemudian mendapat bantuan dari putera Sultan Ageng Tirtayasa sendiri, Abunasar Abdul Qahhar yang setelah memberontak menjadi raja dengan gelar Sultan Haji.
Sultan Haji memerintahkan seorang Hendrik Lucaszoon Cardel (kemudian diberi gelar Pangeran Wiraguna) untuk memugar berbagai bangunan termasuk benteng yang kemudian diberi nama Speelwijk itu.
Trus nama Speelwijk darimana? Nama Speelwijk berasal dari nama Gubernur Jenderal VOC Cornelis Janzoon Speelman. Dinamakan Benteng Speelwijk sebagai penghormatan untuk Speelman.
Bentengnya masih terlihat cukup kokoh dan termasuk utuh. Setidaknya keliatan ini dulu sebuah benteng, gitu. Lapangannya kini digunakan masyarakat untuk lapangan bermain.
Terbuat dari susunan bata merah, tebal dinding sekitar 1 meteran. Katanya ada kuburan Belanda di balik benteng, cuma saya gak sempat liat. Padahal pengen. Penakut kok ya pengen liat kuburan.
Benteng Speelwijk ini jaraknya gak terlalu jauh dari Keraton Kaibon. Mungkin beberapa menit aja naik motor. Jalan kaki juga bisa, kalau tahan sama panas matahari Serang ya.
Benteng Speelwijk
Kampung Pamarican, Banten, Kasemen, Kota Serang, Banten 42191
tempatnya cukup instagenic juga ya, teh.