Skip to content
Menu
Nita Sellya's blog
  • Tentang Nita
Nita Sellya's blog
April 20, 2017

Pesona Toraja: Lolai, negeri di atas awan.

Alarm ponsel pintar saya berbunyi jam 03.30 di Rantepao, Toraja Utara, menandakan waktunya bersiap-siap mengejar matahari terbit di Lolai, Kecamatan Kalapitu 20 kilometer dari Rantepao dengan ketinggian 1.300 meter dapl. Perjalanan dimulai jam 04.30 pagi dengan menggunakan mobil, langit masih gelap gulita dan udara Rantepao masih menusuk tulang karena hujan sejak kemarin sore.

Jarak 20 km ditempuh rombongan Pesona Indonesia selama kurang lebih setengah karena kontur jalannya yang kecil, berliku, gelap gulita, dan kadang bergelombang. Kalau dari Rantepao, masih lebih dekat ke Lolai kebanding ke  Batutumonga yang konon pemandangannya serupa. Saya sendiri memutuskan untuk tidur sepanjang jalan karena ya males juga yes liat keluar cuma ada gelap dan sesekali bayangan pepohonan dan tebing, juga pekuburan.

Tiba di Puncak Lolai sekitar jam 5 pagi, langit masih berwarna biru gelap. Udara dingin menusuk dengan langit bertabur bintang. Saya jarang sekali lihat bintang sebanyak itu dan sayangnya tidak terlalu tertangkap oleh kamera saya. Untungnya kami datang di hari kerja, bukan hari libur, pengunjung tidak terlalu banyak. Selain 7 orang rombongan kami, sisanya mungkin hanya ada 30an orang. Termasuk sangat sepi mengingat tempat ini termasuk tempat yang lagi beken di kalangan pelancong dan instagramer.

2017-04-19_06-54-03

Sekitar jam 05.30 ufuk timur mulai menyemburatkan cahaya keemasan, awan di puncak Lolai mulai makin rapat berkumpul di lembah. Saya dan kawan-kawan yang sedang menggigil kedinginan sambil menyerupt kopi atau mie rebus kembali fokus menatap matahari yang mulai menyembul.

Lolai, Toraja Utara.

Lolai, Toraja Utara.

Untuk menikmati matahari terbit di negeri di atas awan ini, tidak melulu perlu berangkat pagi buta seperti saya, karena keluarga tongkonan (rumah adat Toraja) Lempe yang merupakan pemilik daerah tersebut secara adat, sudah menyiapkan beberapa tenda yang bisa disewa seharga Rp 150.000 per tenda untuk 24 jam. Tenda sudah dilengkapi kasur, bantal, dan selimut.

Lolai, Toraja Utara.

Lolai, Toraja Utara.

Ternyata hari kunjungan kami adalah hari terakhir Puncak Lolai dibuka untuk umum. Mulai keesokan harinya selama beberapa bulan ke depan, akan ditutup karena perbaikan sarana dan prasarana. Beruntung banget kami datang pagi itu!

Lolai, Toraja Utara.

Saat mengobrol dengan salah satu pedagang di sana, saya baru tahu bahwa sebenarnya Puncak Lolai bukanlah tanah milik umum, melainkan milik sebuah keluarga besar. Di Toraja kepemilikan tanah memang berdasarkan kekeluargaan. Jadi selama setahun belakangan ini mereka mebuka tempat tersebut untuk dinikmati umum. Untuk masuk ke sana hanya perlu membayar retribusi sebesar Rp 10.000 per orang.

Lolai, Toraja Utara.

Di perjalanan kembali penginapan barulah saya bisa melihat dengan jelas seperti apa trek yang kami tempuh subuh tadi. Seru juga ya 😀

2017-04-19_08-38-26

Jangan lupa mampr ke Lolai (setelah perbaikan selesai) ya. Kalau kamu beruntung (karena katanya ada masa-masa tak ada awan sama sekali di sana) kamu bisa bertemu pemandangan seperti di foto-foto saya ini. Kalau belum beruntung, berarti ada alasan tambahan untuk kembali ke Lolai 😉

Lolai, Toraja Utara.

UNTUK berkunjung ke Kampung Lolai yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Rantepao, ibu kota Toraja Utara, pengunjung maupun wisatawan bisa mengaksesnya menggunakan kendaraan umum seperti pete-pete alias angkot maupun ojek.

Tarif angkot dari Rantepao ke Kampung Lolai sekitar Rp 20 ribu sekali antar sehingga kalau PP (pergi-pulang) sekitar Rp 40 ribu.
Sementara jika menggunakan jasa ojek, sekali antar sekitar Rp 30-40 ribu. Bisa pula menyewa mobil rental tapi tarifnya lebih mahal yaitu Rp 350 per hari.(*)

Lolai, Kampung di Atas Awan
-20 kilometer dari Rantepao, Toraja Utara
-tarif ojek Rp 30-Rp 40 ribu
-tarif angkot Rp 20 ribu
-rental mobil Rp 350 ribu per hari
-fasilitas: rumah tongkonan milik warga yang bisa disewa untuk menginap

(Via Makassar Tribun News)

2017-04-19_08-35-32

Perjalanan ini adalah undangan dari Kementerian Pariwisata Indonesia. Sila mampir ke Twitter dan Instagram dengan hashtag #PesonaToraja #PesonaIndonesia untuk melihat oleh-oleh dari para blogger yang diundang, atau di blog kawan-kawan seperjalanan saya: Reh Atemalem dan Terry Endropoetro.

17 thoughts on “Pesona Toraja: Lolai, negeri di atas awan.”

  1. Reh Atemalem says:
    April 21, 2017 at 5:58 pm

    Aku pingin ke sana lagi, tapi trus tidur di tenda.
    Duh Lolaaiiiii

    Reply
    1. Nita Sellya says:
      April 23, 2017 at 7:38 pm

      Sama!

      Reply
  2. Simbok says:
    April 21, 2017 at 6:04 pm

    Pengen deh balik ke Toraja lagi kapan2. Sampe sekarang belum kesampaian.

    Reply
    1. Nita Sellya says:
      April 23, 2017 at 7:37 pm

      Aamiin semoga disegerakan ya, Mbok :*

      Reply
  3. bena says:
    April 21, 2017 at 6:10 pm

    aku mau di ajak ikutan ke toraja dong teh nit 🙁

    Reply
    1. Nita Sellya says:
      April 23, 2017 at 7:37 pm

      Yuk! #yukajadulu

      Reply
  4. Pingback: Mentari Membelai di Lolai | SEDIKIT CERITA UNTUK KENANGAN
  5. Vira says:
    April 21, 2017 at 6:56 pm

    Wah , sepertinya gue kurang gaul di Instagram, soalnya nggak tau bahwa Lolai ini lagi beken

    Reply
    1. Nita Sellya says:
      April 23, 2017 at 7:36 pm

      Tapi fotonya gak ada yang sekeren foto kami-kami sih #ecie

      Reply
  6. Shasya Pashatama says:
    April 23, 2017 at 7:29 pm

    Wah trus belum tau ya kabarnya kapan si Lolai ini akan buka kembali? “berbulan-bulan” itu juga bisa sampe setahun soalnya : )))

    Reply
    1. Nita Sellya says:
      April 23, 2017 at 7:35 pm

      Katanya, katanyaaaa, 2-3 bulan lagi : ))

      Reply
  7. Rry Rivano says:
    April 24, 2017 at 8:53 am

    doakan saya dapat melipir kesana teh, duh heaven bgt fotonya. Kereenn *love*

    Reply
    1. Nita Sellya says:
      April 24, 2017 at 11:13 am

      AMIN!

      Reply
  8. Olive B says:
    April 24, 2017 at 8:22 pm

    dulu semasa kecil sering jalan ke kampung – kampung di atas awan, setelah ngeheitzz belum pernah ke sini donk hahaha

    Reply
    1. Nita Sellya says:
      April 24, 2017 at 8:30 pm

      Gpp kak, anti mainstream XD

      Reply
  9. Nena Amalia says:
    May 10, 2017 at 9:57 am

    Mba, ada notelp dilolai yang bisa dihubungi? rencana besok Kamis 11 Mei 2017 saya dan rombongan mau kesana. apakah masih tutup untuk umum Negeri di Atas Awannya??
    mohon reply ASAP ya Mba… terima kasih 🙂

    Reply
    1. Nita Sellya says:
      May 10, 2017 at 12:11 pm

      Setahu aku sih 2 bulan tutupnya, Mbak. Atau coba kontak guide aku waktu itu, Pak Naja 081342544953. Bilang aja tau dari Nita rombongan kementrian pariwisata.

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Quarantine Tales
  • Book Reading Challenge #1: The Lonely Planet Story
  • Hello, 2021
  • Benarkah Styrofoam Berbahaya Buat Makanan?
  • Ngopi Sambil Beli Emas di The Gade Coffee & Gold

Archives

Categories

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
©2021 Nita Sellya's blog | Powered by WordPress and Superb Themes!