Skip to content
Menu
Nita Sellya's blog
  • Tentang Nita
Nita Sellya's blog
January 3, 2021January 2, 2021

Quarantine Tales

Beberapa waktu lalu saya menonton sebuah omnibus film Indonesia. Gak banyak film Indonesia yang saya tonton, karena belum ketemu sukanya. Yang saya tonton biasanya karena rekomendasi, bantu promosi, atau tiba-tiba pengin aja.

Judulnya Quarantine Tales. Isinya lima cerita dalam satu film. Tidak berkaitan namun punya tema yang sama. Masa pandemic dilihat dari sisi keluarga, pekerjaan, dan ekonomi.

Cerita pertama berjudul Nougat. Kisah tiga saudara perempuan yang berkomunikasi melalui video call dan chat. Kehidupan mereka, konflik bersaudara, dan resolusi bisa kita lihat dari layar video call, seolah kita ikut di sana. Sebuah pembuka yang manis dan bikin pengin makan es krim. Buat yang punya kakak/adik atau keduanya akan bisa relate dengan permasalahan dan hubungan mereka.

Cerita kedua dan salah satu favorit saya berjudul Pranksters. Tentang Youtuber yang hobi ngerjain orang lain, ngajak salah satu korbannya buat live. Tetap sambil dikerjain tentu saja. Sebuah twist yang cukup mengejutkan dan well, menyenangkan, menyambut kita mulai sepertiga akhir cerita. Be careful of who you mess up with.

Cerita ketiga berjudul Cook Book. Seorang chef kenamaan sedang berusaha menyelesaikan buku resepnya. Sambil berbincang dengan editornya melalui video call, tiba-tiba dia mendapat ide untuk membuat sebuah buku yang berbeda. Cerita yang satu ini berhubungan dengan kejadian tahun 1998. Saya terus terang agak bingung dengan timeline dan gak terlalu mudeng sama jalan ceritanya. Tapi sang aktor utama, Verdi Solaiman, belum pernah mengecewakan saya. Walau agak tergagap ngikutinnya, tetap enak buat ditonton.

Cerita keempat berjudul Happy Girls Don’t Cry. Tentang perjuangan seorang quiz hunter untuk mendapatkan hadiah giveaway berupa monitor, dan perjuangan orang tua untuk bertahan hidup di tengah himpitan keadaan ekonomi yang sulit. Dan di balik itu, ternyata ada satu kisah lain yang jarang mereka bahas, namun sangat menyakitkan.

Cerita kelima dan salah satu favorit saya, The Protocol. Kombinasi komedi, get away story, dan horor bikin cerita ini cakep banget buat menutup Quarantine Tales setelah emosi lumayan diacak-acak di empat cerita sebelumnya. Dan pas banget buat situasi sekarang saat kita masih dihajar pandemi Covid19. Tentang dua perampok yang berhasil kabur namun ternyata di tengah jalan salah satu dari mereka meninggal mendadak. Petualangan perampok yang satu buat menguburkan rekannya menemani kita selama cerita.

Quarantine Tales bisa ditonton di bioskoponline.com dengan membayar seharga Rp 10.000 (belum termasuk pajak) saja. Berlaku selama 48 jam sejak pembayaran.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Quarantine Tales
  • Book Reading Challenge #1: The Lonely Planet Story
  • Hello, 2021
  • Benarkah Styrofoam Berbahaya Buat Makanan?
  • Ngopi Sambil Beli Emas di The Gade Coffee & Gold

Archives

Categories

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
©2021 Nita Sellya's blog | Powered by WordPress and Superb Themes!